Bangkok: Kisah dan Euforianya

WhatsApp Image 2018-10-26 at 11.05.20 PM
Setelah pulang dari jalan-jalan di Bangkok selama 5 hari 4 malem, saya mendadak pingin nulis. Trip ke Bangkok ini adalah bagian dari impulsif beli tiket pas promo Air Asia, yang mana saya yakin juga terjadi pada banyak orang lain haha. Meski sebentar banget, karena sampe sana Minggu jam 8 malem dan pulang Kamis jam 8 pagi (dan jelas nggak dapet Chatuchak Market) tapi perjalanannya seru! Dan tiketnya murah banget, pulang pergi less than 1 million hehe.

Baca lebih lanjut

Hari Minggu

Stasiun-Jakarta-Kota-Tahun-2015-5
Source: Blog

 

Pada hari Minggu ku pergi ke Jakarta Kota

Naik commuter line ku duduk nyelip di tengah dua wanita

Punggung pegal namun ku bawa tidur saja

Tak lama pak masinis bicara bahwa kereta kita telah tiba

Ku cukup bahagia karena kereta tak tertahan lama

Namun tak lama ketika hendak masuk stasiun kota, kereta berhenti seketika

Pak masinis bilang ada antrian, maka kereta harus berhenti segera

Bokong mulai pegal apalagi punggung sudah tersiksa

Akhirnya ku putuskan untuk berdiri saja

Ku berdiri sambil berdoa agar kereta bergerak segera

Namun doa belum terijabah tiba-tiba listrik mati seketika

Syukur tak lama ia segera menyala

Pukul lima sore ku putuskan untuk pulang kembali

Namun kereta tak kunjung datang aku segera merebahkan badan di bangku empat kaki

Ku menunggu sambil memakan kue sisa siang tadi

Namun posisi kereta masih misteri

Tak sadar ternyata waktu magrib menghampiri

Segera ku berjalan menuju mushola sebelum terlalu penuh nanti

Wudhu dan mukena ku menanti

Namun sayang, bolak-bolak diselak mbak-mbak dan ibu-ibu yang tergesa setengah mati

Ku hanya bisa menahan amarah hati

Dan berencana berdoa saja pada Tuhan ketika dapat mukena nanti

Akhirnya tiba jua ku di rumah

Tak sabar ingin kasur tuk berebah

Segera ku bebersih dan menengadah

Bersapa-sapa dengan si kasur murah meriah

Segera ku berserah

Dan mimpi indah

 

06 Januari 2017

Yuna

Aku dan Bus Kota

Aku dan Bus Kota

Terkadang ini yang kurindukan dari perjalanan membosankan dengan bus kota

Gemerincing besi hordeng yang bertabrakan saat roda tersandung jalan bergerigi atau terjeblos lubang yang meleset mata

Deru knalpot yang kadang membesar kadang mengecil berkali-kali

Riuh suara percakapan yang sayup terdengar dari depan, belakang, kanan, kiri

Suara lagu dari beragam genre dan liriknya yang sering tak biasa. Membahas segala rupa isu dari mulai tragedi cinta sampai kisah suram kehidupan. Atau tentang kerinduan

Ada kalanya suara yang bergetar dari para manusia jalan yang menjadikan bus kota sebagai sumber mata pencaharian

Bayangan pohon yang menempel pada wajah dengan ragam ekspresi para penduduk jok yang kadang berbau asam

Dengan hembus udara segar seadanya dari mesin pendingin, dan silau terik matahari di kota di negeri tropis ini

Duduk sendiri menikmati segalanya dengan sekali waktu ditemani buku berhalaman tipis

Aku

dan bus kota

dan semua seisinya.

 

19 Maret 2017

Yuna

Bekasi – Karawang

Tulisan di bawah saya ambil dari blog lama saya yang kini telah saya usangkan. Karena banyak yang butuh (walau nggak tau masih relevan apa nggak), jadi saya putuskan untuk merepost tulisan ini dengan memperbaiki beberapa kata:

06 Desember 2014

IMG_9354

Udah dua bulan lebih dua minggu saya kerja di Karawang. Kota yang terkenal jauh, debu, dan antah-berantah. Waktu awal kerja, saya sempet fix banget mau ngekos di sana. Kembali menjadi pengembara di kota orang. Tapi ternyata ke-fix-san itu wacana belaka hehe. Setelah sebulan ngekos di tempat sodara (yang dari 18 hari tinggal, saya pulang ke rumah 11 kali haha), saya memutuskan untuk pulang-pergi aja setiap hari. Karena ternyata pulang-pergi Bekasi-Karawang-Bekasi nggak sesulit yang saya bayangkan sebelumnya. Rutenya cukup simple dan banyak kendaraan yang bisa ngangkut orang Bekasi pengecut macam saya.

Baca lebih lanjut

Catatan Sumba

DSCN1093

Merasakan berkelana di Sumba adalah pengalaman yang sangat menggembirakan. Bukan cuma lihat alam yang masih mentah, tapi juga jadi tau recent stories yang terjadi di sana. Jadi, berikut beberapa informasi yang saya kumpulkan dan mungkin kamu butuhkan:

  1. Suku adat selalu punya satu hari dimana mereka akan berinteraksi bisnis di pasar, karena saya nggak nyatet apa nama sebutannya jadi mari kita sebut aaja dengan panggilan Hari Pasar. Baca lebih lanjut

Kineruku: Bandung Saat Sore, Teh, Buku-buku, dan Semilir Angin

IMG_6074

Saat saya duduk di sebuah coffeeshop dekat rumah, dengan buku terbuka yang saya coba baca; hangat udara, latar musik yang tidak memuaskan, dan posisi meja yang kurang tepat, membuat saya berandai-andai untuk memiliki sebuah reading room dan tea house sendiri. Hari ini, semua perandaian yang muncul di benak saya saat itu, hadir dalam bentuk nyata. Walau sayang bukan reading room dan tea house milik saya, tapi saya senang ternyata impian saya berarti cukup bisa direalisasikan hehe. Tempat itu adalah Kineruku.

Baca lebih lanjut

Fuji: Oase Bagi Para Penghindar Bingar

fuji-shi 4

Pagi menuju kantor, saya selalu melalui kegiatan ini: dibonceng naik motor, turun dan sambung naik angkot, turun di stasiun dan naik KRL, melewati 10 stasiun, naik jembatan penyebrangan, menunggu busway, naik busway, dan turun setelah empat pemberhentian. Berulang setiap harinya, kecuali untuk beberapa okasi seperti terlambat bangun, motor dipakai, atau busway terlalu lama; saya harus naik ojek.

Di semua kegiatan itu tentu saya banyak bertemu orang. Dan banyak diantaranya yang selalu bawel sekaligus bersuara lantang, dan saya lebih banyak keselnya daripada nerima nasibnya.

Baca lebih lanjut